Sabtu, 08 Februari 2014

Teknologi Pembuatan DOT Bayi

PENERAPAN TEKNOLOGI IRADIASI LATEKS ALAM DALAM PEMBUATAN DOT BAYI
TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOMODITI PERKEBUNAN HILIR


Logo Unej Warna




Oleh
Kelompok 9 :
1.      Silvina Agustina                                                      111710101018
2.      Khalimatus Sa’diyah                                              111710101054
3.      Triamega Puspitasari                                             111710101068
4.      Dandy Pradita Dwi R                                             111710101076








UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
TEKNOLOGI  HASIL PERTANIAN
2013


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perkebunan karet paling luas didunia. Sebagian besar karet alam tersebut diekspor dalam bentuk bahan baku karena industri barang-barang dari karet dalam negeri belum berkembang dengan baik. Lateks karet iradiasi atau lateks alam pekat pra-vulkanisasi adalah lateks alam yang divulkanisasi dengan menggunakan teknologi nuklir, dan langsung dapat digunakan untuk membuat barang karet seperti sarung tangan, balon, topeng, bola, produk dekorasi panggung/film, dot bayi dll.
Pada makalah kali ini, kami akan membahas mengenai proses pembuatan dot bayi, memang banyak kekurangan dan kelebihan dot bayi. Berikut ini adalah kelebihan dot bayi dengan adanya Dot maka proses merawat bayi semakin dimudahkan karena orang tua tidak terlalu terganggu apabila di waktu-waktu tertentu keinginan untuk menghisap si buah hati timbul(khususnya saat tengah malam).
Pengolahan lateks alam iradiasi artinya cara membuat lateks alam iradiasi dari lateks alam/getah pohon karet dengan menggunakan sinar gamma Cobalt-60 atau berkas elektron sebagai sumber energi.
Teknologi Lateks Alam Iradiasi adalah suatu teknologi bagaimana cara membuat/ memproduksi barang barang karet dari lateks alam iradiasi. Saat ini ada lima cara membuat barang-barang karet dari lateks alam iradiasi, yaitu dengan cara celup, cara tuang, cara semprot, cara pelapisan dan dengan cara pembusaan.
1.2  Tujuan
1.      Uutuk mengetahui proses pembuatan dot bayi dengan bahan dasar lateks alam
2.      Untuk mengetahui cara-cara pembuatan barang-barang karet dari karet alam iradiasi
1.3  Manfaat
1.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan karet alam iradiasi
2.      Mampu memahami pengertian karet alam iradiasi
3.      Mampu memahami pembuatan dot bayi dengan karet alam iradiasi



BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengolahan Lateks Alam Iradiasi
Lateks alam radiasi artinya cara membuat lateks alam atau getah pohon karet dengan menggunakan sinar gamma cobalt-60 atau berkas elektron sebagai sumber energi. Sinar radiasi akan membentuk radikal yang kemudian saling berinteraksi membentuk cross lingking atau ikatan silang sehingga didapatkan karet yang lebih elastis dan plastisitas rendah.
Sulfur, antioksidan, pencepat, pemantap
 
Pusat aplikasi teknologi isotop dan radiasi (PATIR)-BATAN sejak tahun 1974 melakukan penelitian tentang vulkanisasi lateks alam iradiasi. Dengan sumber radiasi berkapasitas sekitar 6.000 curie, yang mampu meradiasi 2 liter setiap 17 jam. vulkanisasi lateks tidak hanya menggunakan iradiasi tetapi dapat juga menggunakan belerang.

 














              Pada tahun 1979 didirikan Panoramic Serba Guna(Iparsena) dengan kapasitas sebesar 80.000 curie dan mampu memecahkan masalah dalam industri karet. Teknik radiasi lebih hemat bahan kimi, energi dan waktu, juga lateks yang dihasilkan bebas. PATIR BATAN  mampu memecahkan masalah dalam industri karet.
Vulkanisasi alam lateks dengan radiasi hanya menggunakan dua macam bahan kimia, tidak perlu diperam dan dipanaskan tetapi langsung dapat diproses menjadi produk industri karet yang dikehendaki.
Penelitian ini berkembang pesat dengan didirikannya iradiator lateks alam yang diresmikan pada tanggal 8 Desember 1983. Iradiator lateks berasal dari radiasi Cobalt-60 berkapasitas 225.000 Curei dan dapat meradiasi lateks alam sebanyak 1.500 ton setahun.
Sifat lateks alam iradiasi secara visual sangat sulit dibedakan dengan lateks alam proses belerang, baik dari sifat warna, bau, dan bentunya sama, yaitu berupa caira karet lateks alam radiasi n berwarna putih susu atau berbau amonia. Perbedaannya tampak bila dilihat dengan “Scaning Electron Microscope”, yaitu diameter rata-rata partikel karet alam iradiasi lebih kecil dari pada karet lateks non-iradiasi. Daya simpan lateks alam radiasi lebih tahan lama selama 6 bulan, sedangkan untuk vulkanisasi belerang mampu disimpan selama 3 minggu. Lateks iradiasi ini tidak menyebabkan penyakit kanker atau alergi dalam produknya
Saat ini, cara membuat barang-barang karet dari lateks alam radiasi, yaitu cara celup, caratuang, cara semprot, cara pelapisan dan dengan cara pembusaan.
2.1.1 Pembuatan barang karet dengan cara celup
Cetakan dimasukkan ke dalam lateks alam iradiasi,kemudian lateks yang menempel pada cetakan dikeringkan, selanjutnya dilepas dari cetakannya.Barang-barang karet yang dihasilkan dengan cara celup ini mempunyai ketebalan di bawah 0,5mm. Barang karet tersebut adalah sarung tangan, balon, kondom, dll.



2.1.2 Pembuatan barang karet dengan cara tuang
Lateks alam iradiasi dituangkan ke dalam cetakan, kemudian setelah lateks yang melekat pada cetakan kering, dilepas. Barang-barang karet yang dihasilkan dengan cara tuang ini mempunyai ketebalan di atas 0,5 mm, misalnya topeng, perlak bayi.
2.1.3 Pembuatan barang karet dengan cara semprot.
Lateks alam iradiasi disemprotkan melalui lubangkecil, kemudian lateks yang keluar dari lubang kecil tersebut digumpalkan, dicuci dan dikeringkan.Cara ini hanya bisa dikerjakan oleh industri menengah atau besar, karena biasanya menggunakanperalatan yang serba otomatis. Barang karet yang dihasilkan berupa benang karet.
2.1.4 Proses pelapisan dengan lateks alam iradiasi.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk melapisisuatu benda, yaitu dengan cara mengulaskan lateks alam iradiasi. Dan yang lain dengan caramenyemprotkan lateks ke 2.1.4 permukaan benda. Cara pertama dapat dilakukan di industri tekstil, yaitupelapisan kain.
2.1.5 Pembuatan barang karet dengan cara pembusaan.
Lateks alam iradiasi diberi bahan  kemudian diaduk sampai lateks tersebut berbentuk busa, lalu dalam keadaan berbusa lateks digumpalkan. Barang karet yang dihasilkan adalah karet busa.
2.2 Keuntungan Memakai Lateks Alam Radiasi Adalah Sebagai Berikut ;
1.      Hemat bahan kimia, hemat energi panas, hemat waktu serta dapat disimpan dalam waktu 6 bulan.
2.      Tidak mengandung zar karsinogen, tidak beracun, tidak mengandung protein alergen, produk karet tidak berbau tajam dan lebih elastis.
3.      Lebih mudah didegradasi oleh alam karena aktivitasnya rendah, sehingga karet dari lateks alam radiasi tidak mencemari dan akrab dengan lingkungan.


BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Proses Pembuatan Dot Bayi
 























Proses pembuatan dot bayi sama halnya dengan pembuatan sarung tangan. Dalam proses pembuatan dot bayi perlu sangat diperhatikan karena dot bayi dipakai oleh bayi yang biasanya rentan terhadap alergi. Ada dua jenis alergi lateks yaitu alergi tipe I dan tipe IV. Alergi tipe I yaitu alergi yang disebabkan oleh protein lateks yang dapat mengancam nyawa dan mengarah pada kondisi yang serius atau disebut anafilaksis. Anafilaksis menyebabkan hilangnya kesadaran yang ditandai dengan penurunan darah secara signifikan. Tipe IV atau dermatitis kontak ditandai dengan adanya reaksi hipersensivitas tertunda yang biasanya termanifestasi dalam bentuk ruam kulit dan gatal-gatal. Sensivitas dapat terjadi akibat kontak langsung menghirup partikel lateks dari udara. gejalanya tergantung pada jenis alergi yang terjadi. Umumnya gejalanya adalah gatal, ruam kulit dan gatal-gatal, bersin, mata berair, keluar ingus dan batuk. Jika mengarah pada anafilaksis, gejalanya adalah sesak nafas, dada sesak, tekanan darah rendah, kebingungan, pusing, susah berbicara, mual dan muntah dan denyut jantung lemah. Untuk mengatasi alergi tersebut dengan cara menghindari penyebab alergi yaitu lateks atau diobati dengan antihistamin, kortikosteroid dan suntikan epinefrin. Suntikan epinefrin digunakan untuk mengobati hipersensitivitas parah dan anafilaksis. Kortikosteroid topikal dan oral untuk mengobati dermatitis kontak.
Dengan demikian pentingnya penyediaan layanan kesehatan dan keselamatan kerja pada suatu industri karet untuk mengatasi beberapa pekerja yang alergi terhadap lateks.








BAB III. PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dari makalah ini dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:
1.      Teknologi iradiasi digunakan dalam pembuatan dot bayi karena kelebihan teknologi ini dapat menghilangkan protein lateks yang menyebabkan alergi pada bayi.
2.      Dot bayi yang dibuat dari bahan dasar lateks harus aman dan tidak beracun bagi bayi.
3.      Sifat karet iradiasi lebih elastis dan plastisitas rendah dikarenakan adanya radikal bebas dari sinar gamma menyebabkan adanya ikatan silang atau crosses link.
4.      Kelebihan karet iradiasi yaitu daya simpan yang lebih lama, hemat bahan kimia, tidak karsinogenik dan ramah lingkungan.
5.      Upaya yang dilakukan untuk mencegah alergi lateks yaitu menghindari lateks,  Apabila sudah terkena alergi maka bisa diobati dan penyediaan pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja pada industri lateks.

3.2  Saran
Teknologi iradiasi ini cukup mahal. Untuk itu perlu adanya teknologi yang dapat ditekan harganya tapi dijamin juga kualitas teknologinya.













DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo. 2010. Pengaruh Protein Alergen. http://prasetyo.blogspot.com ( diakses 10 Januari 2013).
Setyawan. 2011. Pengolahan Karet. http://setyawan.wordpress.com (diakses 25 Desember 2012).

Syamsu, Y, dkk. 2003. Teknologi Terobosan Pemecahan Masalah Protein Alergen Pada Lateks Alam. Bogor : Balai Penelitian Teknologi Karet. 

2 komentar: