PENERAPAN TEKNOLOGI IRADIASI LATEKS
ALAM DALAM PEMBUATAN DOT BAYI
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN KOMODITI PERKEBUNAN HILIR
Oleh
Kelompok 9 :
1.
Silvina
Agustina 111710101018
2.
Khalimatus
Sa’diyah 111710101054
3.
Triamega
Puspitasari 111710101068
4.
Dandy
Pradita Dwi R 111710101076
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI
PERTANIAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
2013
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
merupakan salah satu negara yang memiliki perkebunan karet paling luas didunia.
Sebagian besar karet alam tersebut diekspor dalam bentuk bahan baku karena
industri barang-barang dari karet dalam negeri belum berkembang dengan baik.
Lateks karet iradiasi atau lateks alam pekat pra-vulkanisasi adalah lateks alam
yang divulkanisasi dengan menggunakan teknologi nuklir, dan langsung dapat
digunakan untuk membuat barang karet seperti sarung tangan, balon, topeng,
bola, produk dekorasi panggung/film, dot bayi dll.
Pada makalah kali ini, kami akan membahas mengenai
proses pembuatan dot bayi, memang banyak kekurangan dan kelebihan dot bayi.
Berikut ini adalah kelebihan dot bayi dengan adanya Dot maka proses merawat
bayi semakin dimudahkan karena orang tua tidak terlalu terganggu apabila di
waktu-waktu tertentu keinginan untuk menghisap si buah hati timbul(khususnya
saat tengah malam).
Pengolahan
lateks alam iradiasi artinya cara membuat lateks alam iradiasi dari lateks alam/getah
pohon karet dengan menggunakan sinar gamma Cobalt-60 atau berkas elektron
sebagai sumber energi.
Teknologi Lateks Alam Iradiasi adalah suatu teknologi
bagaimana cara membuat/ memproduksi barang barang karet dari lateks alam
iradiasi. Saat ini ada lima cara membuat barang-barang karet dari lateks alam
iradiasi, yaitu dengan cara celup, cara tuang, cara semprot, cara pelapisan dan
dengan cara pembusaan.
1.2 Tujuan
1. Uutuk
mengetahui proses pembuatan dot bayi dengan bahan dasar lateks alam
2. Untuk
mengetahui cara-cara pembuatan barang-barang karet dari karet alam iradiasi
1.3 Manfaat
1. Mengetahui
kelebihan dan kekurangan penggunaan karet alam iradiasi
2. Mampu
memahami pengertian karet alam iradiasi
3. Mampu
memahami pembuatan dot bayi dengan karet alam iradiasi
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengolahan Lateks Alam Iradiasi
Lateks
alam radiasi artinya cara membuat lateks alam atau getah pohon karet dengan menggunakan
sinar gamma cobalt-60 atau berkas elektron sebagai sumber energi. Sinar radiasi akan membentuk
radikal yang kemudian saling berinteraksi membentuk cross lingking atau ikatan
silang sehingga didapatkan karet yang lebih elastis dan plastisitas rendah.
|
Pusat aplikasi teknologi isotop dan radiasi
(PATIR)-BATAN sejak tahun 1974 melakukan penelitian tentang vulkanisasi lateks
alam iradiasi. Dengan sumber radiasi berkapasitas sekitar 6.000 curie, yang
mampu meradiasi 2 liter setiap 17 jam. vulkanisasi lateks tidak hanya
menggunakan iradiasi tetapi dapat juga menggunakan belerang.
Pada tahun 1979 didirikan
Panoramic Serba Guna(Iparsena) dengan kapasitas sebesar 80.000 curie dan mampu
memecahkan masalah dalam industri karet. Teknik radiasi lebih hemat bahan kimi,
energi dan waktu, juga lateks yang dihasilkan bebas. PATIR BATAN mampu memecahkan masalah dalam industri
karet.
Vulkanisasi alam lateks dengan radiasi
hanya menggunakan dua macam bahan kimia, tidak perlu diperam dan dipanaskan
tetapi langsung dapat diproses menjadi produk industri karet yang dikehendaki.
Penelitian ini berkembang pesat dengan
didirikannya iradiator lateks alam yang diresmikan pada tanggal 8 Desember
1983. Iradiator lateks berasal dari radiasi Cobalt-60 berkapasitas 225.000
Curei dan dapat meradiasi lateks alam sebanyak 1.500 ton setahun.
Sifat lateks alam iradiasi secara visual
sangat sulit dibedakan dengan lateks alam proses belerang, baik dari sifat
warna, bau, dan bentunya sama, yaitu berupa caira karet lateks alam radiasi n
berwarna putih susu atau berbau amonia. Perbedaannya tampak bila dilihat dengan
“Scaning Electron Microscope”, yaitu diameter rata-rata partikel karet alam iradiasi
lebih kecil dari pada karet lateks non-iradiasi. Daya simpan lateks alam
radiasi lebih tahan lama selama 6 bulan, sedangkan untuk vulkanisasi belerang
mampu disimpan selama 3 minggu. Lateks iradiasi ini tidak menyebabkan penyakit
kanker atau alergi dalam produknya
Saat ini, cara membuat barang-barang
karet dari lateks alam radiasi, yaitu cara celup, caratuang, cara semprot, cara
pelapisan dan dengan cara pembusaan.
2.1.1 Pembuatan barang karet dengan
cara celup
Cetakan dimasukkan ke dalam lateks alam
iradiasi,kemudian lateks yang menempel pada cetakan dikeringkan, selanjutnya
dilepas dari cetakannya.Barang-barang karet yang dihasilkan dengan cara celup
ini mempunyai ketebalan di bawah 0,5mm. Barang karet tersebut adalah sarung
tangan, balon, kondom, dll.
2.1.2 Pembuatan barang karet dengan
cara tuang
Lateks alam iradiasi dituangkan ke dalam
cetakan, kemudian setelah lateks yang melekat pada cetakan kering, dilepas. Barang-barang
karet yang dihasilkan dengan cara tuang ini mempunyai ketebalan di atas 0,5 mm,
misalnya topeng, perlak bayi.
2.1.3 Pembuatan barang karet dengan
cara semprot.
Lateks alam iradiasi disemprotkan
melalui lubangkecil, kemudian lateks yang keluar dari lubang kecil tersebut
digumpalkan, dicuci dan dikeringkan.Cara ini hanya bisa dikerjakan oleh
industri menengah atau besar, karena biasanya menggunakanperalatan yang serba
otomatis. Barang karet yang dihasilkan berupa benang karet.
2.1.4 Proses pelapisan dengan
lateks alam iradiasi.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk
melapisisuatu benda, yaitu dengan cara mengulaskan lateks alam iradiasi. Dan
yang lain dengan caramenyemprotkan lateks ke 2.1.4 permukaan benda. Cara
pertama dapat dilakukan di industri tekstil, yaitupelapisan kain.
2.1.5 Pembuatan barang karet dengan
cara pembusaan.
Lateks alam iradiasi diberi bahan kemudian diaduk sampai lateks tersebut
berbentuk busa, lalu dalam keadaan berbusa lateks digumpalkan. Barang karet
yang dihasilkan adalah karet busa.
2.2 Keuntungan Memakai Lateks Alam
Radiasi Adalah Sebagai Berikut ;
1.
Hemat bahan kimia, hemat energi panas,
hemat waktu serta dapat disimpan dalam waktu 6 bulan.
2.
Tidak mengandung zar karsinogen, tidak
beracun, tidak mengandung protein alergen, produk karet tidak berbau tajam dan
lebih elastis.
3.
Lebih mudah didegradasi oleh alam karena
aktivitasnya rendah, sehingga karet dari lateks alam radiasi tidak mencemari
dan akrab dengan lingkungan.
BAB III.
PEMBAHASAN
3.1 Proses Pembuatan Dot Bayi
Proses
pembuatan dot bayi sama halnya dengan pembuatan sarung tangan. Dalam proses
pembuatan dot bayi perlu sangat diperhatikan karena dot bayi dipakai oleh bayi
yang biasanya rentan terhadap alergi. Ada dua jenis alergi lateks yaitu alergi
tipe I dan tipe IV. Alergi tipe I yaitu alergi yang disebabkan oleh protein
lateks yang dapat mengancam nyawa dan mengarah pada kondisi yang serius atau
disebut anafilaksis. Anafilaksis menyebabkan hilangnya kesadaran yang ditandai
dengan penurunan darah secara signifikan. Tipe IV atau dermatitis kontak
ditandai dengan adanya reaksi hipersensivitas tertunda yang biasanya
termanifestasi dalam bentuk ruam kulit dan gatal-gatal. Sensivitas dapat
terjadi akibat kontak langsung menghirup partikel lateks dari udara. gejalanya
tergantung pada jenis alergi yang terjadi. Umumnya gejalanya adalah gatal, ruam
kulit dan gatal-gatal, bersin, mata berair, keluar ingus dan batuk. Jika
mengarah pada anafilaksis, gejalanya adalah sesak nafas, dada sesak, tekanan
darah rendah, kebingungan, pusing, susah berbicara, mual dan muntah dan denyut
jantung lemah. Untuk mengatasi alergi tersebut dengan cara menghindari penyebab
alergi yaitu lateks atau diobati dengan antihistamin, kortikosteroid dan
suntikan epinefrin. Suntikan epinefrin digunakan untuk mengobati
hipersensitivitas parah dan anafilaksis. Kortikosteroid topikal dan oral untuk
mengobati dermatitis kontak.
Dengan
demikian pentingnya penyediaan layanan kesehatan dan keselamatan kerja pada
suatu industri karet untuk mengatasi beberapa pekerja yang alergi terhadap
lateks.
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut:
1. Teknologi
iradiasi digunakan dalam pembuatan dot bayi karena kelebihan teknologi ini
dapat menghilangkan protein lateks yang menyebabkan alergi pada bayi.
2. Dot
bayi yang dibuat dari bahan dasar lateks harus aman dan tidak beracun bagi
bayi.
3. Sifat
karet iradiasi lebih elastis dan plastisitas rendah dikarenakan adanya radikal
bebas dari sinar gamma menyebabkan adanya ikatan silang atau crosses link.
4. Kelebihan
karet iradiasi yaitu daya simpan yang lebih lama, hemat bahan kimia, tidak
karsinogenik dan ramah lingkungan.
5. Upaya
yang dilakukan untuk mencegah alergi lateks yaitu menghindari lateks, Apabila sudah terkena alergi maka bisa
diobati dan penyediaan pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja pada industri
lateks.
3.2 Saran
Teknologi iradiasi ini cukup mahal.
Untuk itu perlu adanya teknologi yang dapat ditekan harganya tapi dijamin juga
kualitas teknologinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Syamsu, Y, dkk.
2003. Teknologi Terobosan Pemecahan
Masalah Protein Alergen Pada Lateks Alam. Bogor : Balai Penelitian
Teknologi Karet.
Okee sama sama
BalasHapusBisa minta contact personnya g?saya mau tanya2 soal karet steril
BalasHapus