LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN
DAN HASIL PERTANIAN
“PERENCANAAN PERAMALAN”
Oleh:
Shift 3
KHALIMATUS SA’DIYAH (111710101054)
LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN
MANAJEMEN AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa
ini, persaingan di dunia usaha sangat dinamis, semakin hari semakin kompleks
dan sering terjadi perubahan arah yang sebelumnya tidak terduga sama sekali.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, usaha yang akan dirintis maka perlu langkah-langkah
yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu perencanaan usaha. Menurut Z. Heflin
Frinces dalam “Business Plan, Konsep dan
Implementasi”, dalam meraih kesuksesan di bidang bisnis, seseorang atau perusahaan
harus mempersiapkan terlebih dahulu pernecanaan bisnis yang baik yang dinilai
strategis dalam menjalankan dan mengendalikan bisnis atau usaha yang ditekuni.
Perencanaan bisnis merupakan suatu alat yang diperlukan untuk semua jenis
bisnis. Perencanaan bisnis atau usaha sangat penting bagi perusahaan
diantaranya untuk meningkatkan peluang kesuksesan, mengembangkan misi bisnis,
menentukan pesaing utama, menentukan cara yang benar dalam mengelola bisnis,
menentukan penghalang dalam bisnis, dan sebagai alat pencapaian.
Jika
dikaitkan dengan bidang industri pangan dan hasil pertanian, salah satu
aspek-aspek yang perlu direncanakan adalah penjualanPenjualan dapat
direncanakan dengan cara peramalan (forecasting)
dengan menggunakan metode tertentu. Peramalan biasanya digunakan untuk
memperkirakan peristiwa mendatang.
Dengan
demikian perlu dilakukan praktikum ini untuk mengetahui bagaimana cara
merencanakan penjualan yang tepat dengan menggunakan aplikasi atau softwer
khusus untuk perencanaan.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk
mengetahui cara merencanakan penjualan dengan cara peramalan.
BAB
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1
Regresi Selajar
Jalankan Program winQSB
Klik Start, All
Program, winQSB, Forecasting and linear Regression
Klik gambar
kotak di pojok atas di bawah file
Pilih Linear
Regression
Isi “problem
title”, jumlah factor dan jumlah observasi
Klik OK
Isi tabel sesuai
data di soal
Klik “Solve and
Analyze”, pilih “program linear regression”
Tentukan sumbu X
dan Y àklik
OKàcatat
hasilnya
Klik “Result”,
pilih “Show regression line”
Tentukan nilai thn ke-7 dengan persamaan yang ada
2.2Regresi
Bergerak
Klik Start, All
Program, winQSB, Forecasting and linear Regression
Klik gambar kotak
di pojok atas di bawah file
Pilih Linear
Regression
Isi “problem
title”, jumlah factor dan jumlah observasi
Klik OK
Isi table sesuai
data di soal
Klik “Solve and
Analyze”, pilih “program linear forecasting”
Pilih moving
average
Masukkan data sesuai
dengan soal yang ada
Catat
data yang ada dan berapa nilai yang diramalkan
2.3
PemulusanEksponensial
Klik Start, All
Program, winQSB, Forecasting and linear Regression
Klik gambar
kotak di pojok atas di bawah file
Pilih Linear Regression
Isi “problem
title”, jumlah factor dan jumlah observasi
Klik OK
Isi table sesuai
data di soal
Klik “Solve and
Analyze”, pilih “Single exponentiall smoothing”
Pilih moving
average
Masukkan data
sesuai dengan soal yang ada
Catat
data yang ada dan berapa nilai yang diramalkan
2.4
Pemulusan
dengan Pemfaktoran Kecenderungan
Klik Start, All
Program, winQSB, Forecasting and linear Regression
Klik gambar
kotak di pojok atas di bawah file
Pilih Linear
Regression
Isi “problem
title”, jumlah factor dan jumlah observasi
Klik OK
Isi table sesuai
data di soal
klik “Solve and
Analyze”, pilih “single exponentiall smoothing wit trend”
Pilih moving
average
Masukkan data
sesuai dengan soal yang ada
Catat
data yang ada dan berapa nilai yang diramalkan
BAB
III. PEMBAHASAN
3.1
Definisi Peramalan
Peramalan(forecasting) adalah suatu kegiatan yang
memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan
adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai asumsi yang berhubungan dengan
tindakan-tindakan yang perlu diambil serta variable-variabel lain yang
mempengaruhi permasalahan arus penjualan yang diperkirakan terjadi.
Peramalan
diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara keadaan akan dibutuhkan
dibutuhkannya suatu kebijakan baru. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang,
maka para peran peramalan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam
penentuan kapan terjadi suatu peristiwa sehingga dapat di persiapkan
tindakan-tindakan yang diperlukan.
Kegunaan dari suatu peramalan dapat dilihat pada saat pengambilan keputusan.
Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan oleh pertimbangan apa yang
akan terjadi saat keputusan tersebut dilakukan. Apabila keputusan yang diambil
kurang tepat sebaiknya keputusan
tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena masalah pengambilan keputusan
merupakan masalah yang dihadapi maka peramalan juga merupakan masalah yang
harus dihadapi, karena peramalan berkaitan erat dengan pengambilan suatu
keputusan (Arsyad, 1995).
3.2
Jenis Peramalan
Berdasarkan sifat peramalan dibedakan atas 2
jenis yaitu:
1. Peramalan Kuantitatif
Peramalan
Kuantitatif adalah peramalan yang berdasarkan atas data kualitatif pada masa
lalu. Hasil paramalan ini sangat bergantung pada orang yang menyusunnya, kareana berdasarkan pemikiran
yang bersifat intuisi. Pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari
orang-orang yang menyusunnya.
2. Peramalan Kuantitatif
Peramalan
Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa
lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam
peramalan tersebut. Karena dengan metode yang berbeda akan diperoleh suatu
hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara
hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti berarti metode yang
dipergunakan semakin baik. Peramalan yang baik adalah dilakukan dengan mengikuti
prosedur penyusunan yang baik (Djalal dan Hardius, 2004).
3.3 Kegunaan Peramalan
Kegunaan paramalan dalam suatu penelitian
adalah melakukan analisa terhadap situasi yang diteliti untuk memperkirakan
situasi dan kondisi yang akan terjadi dari sesuatu yang diteliti di masa depan.
Peramalan
merupakan suatu alat Bantu yang penting dalam perencanaan yang evektif dan
evisien. Dalam hal ini penyusunan suatu rencana untuk mencapai tujuan atau
sasaran suatu organisasi terdapat perbedaan waktu antara kegiatan apa saja yang
perlu dilakukan, kapan waktu pelaksanaan dan oleh siapa dilaksanakan perencanaan
dan peramalan sanagat erat kaitannya, ini dapat dilihat dalam hal penyusunan
rencana, dimana dalam penyusunan ini melibatkan masalah peramalan juga. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa peramalan merupakan dasar untuk menyusun rencana
(Santoso, 2009).
3.4 Metode Pemulusan (Smoothing)
Metode
smoothing adalah metode peramalan dengan melakukan pengahalusan terhadap data
masa lalu, yaitu mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir
nilai pada satu tahun.
Beberapa metode
penghalusan diantaranya adalah:
1. Metode rata-rata
Metode
rata-rata tujuannya memanfaatkan data masa-masa lalu untuk mengembangkan suatu
system peramalan pada periode mendatang.
Metode
rata-rata ini dibagi atas:
a. Nilai Tengah (Mean)
b. Rata-rata Bergaerak Tunggal (Single Moving
Averange)
c. Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving
Averange)
d. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya.
2. Metode Smoothing Eksponensial
(Winkler and Makridakis,
1983).
3.5 Ketepatan Ramalan
Ketepatan
ramalan adalah salah satu hal yang mendasar dalam peramalan, yaitu bagaimana
mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan. Ketepatan
dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih satu metode peramalan. Dalam
pemodelan deret berkala (time series), dari data masa lalu dapat diramalkan
situasi yang akan terjadi pada masa yang akan dating, untuk menguji kebenaran
ramalan ini digunakan ketepatan ramalan (Makridakis dan Gee, 1999).
Beberapa
kriteria yang digunakan untuk menguji ketepatan ramalan antara lain adalah:
3.5.1 MAD
The Mean Absolute
Deviation (MAD) mengukur ketepatan ramalan dengan merata-rata
kesalahan dugaan (nilai absolute masing-masing kesalahan). MAD paling berguna
ketika orang yang menganalisa ingin mengukur kesalahan ramalan dalam unit yang
sama sebagai deret asli.
3.5.2 MSE
Menurut Gaspersz (2004), mean
squared error biasa disebut juga galat peramalan. Galat peramalan ini juga
dapat berfungsi untuk menghitung nilai MAD. Galat ramalan tidak dapat dihindari
dalam sistem peramalan, namun galat ramalan itu harus dikelola dengan benar.
Pengelolaan terhadap galat ramalan akan
menjadi lebih efektif apabila peramal mampu mengambil tindakan mengambil
tindakan yang tepat berkaitan dengan alasan-alasan terjadinya galat ramalan
itu. Dalam sistem peramalan, penggunaan berbagai model peramalan akan
memberikan nilai ramalan yang berbeda
dan derajat dari galat ramalan yang berbeda pula. Rata-rata kesalahan kuadrat memperkuat
pengaruh angka-angka kesalahan besar, tetapi memperkecil angka kesalahan
prakiraan yang lebih kecil dari satu unit.
3.5.3 MAPE
Rata-rata persentase
kesalahan kuadrat merupakan pengukuran ketelitian dengan cara persentase
kesalahan absolute. MAPE menunjukkan rata-rata kesalahan absolut prakiraan
dalam bentuk persentasenya terhadap data aktualnya.
3.5.4 Tracking signal
Suatu ukuran bagaimana
baiknya suatu ramalan memperkirakan nilai-nilai aktual suatu ramalan
diperbaharui setiap minggu, bulan atau triwulan, sehingga data permintaan yang
baru dibandingkan terhadap nilai-nilai ramalan. Tracking signal dihitung
sebagai running sum of the forecast errors dibagi dengan mean absolute
deviation.
Tracking
signal yang positif menunjukkan bahwa nilai aktual permintaan lebih besar
daripada ramalan, sedangkan apabila negatif berarti nilai aktual permintaan
lebih kecil daripada ramalan. Pada setiap peramalan, tracking signal terkadang.
3.5.5 CFE (Cumulatif Sum Error)
CFE adalah jumlah secara keseluruhan atau
komulatif kesalahan di dalam sebuah metode peramalan yang didapatkan secara
manual dengan mengetahui jumlah forecast erornya (ET/Fe)
(El-Mefleh, 2005).
3.6
Analisa Data
Hasil
peramalan disajikan dalam grafik, untuk grafik 1 menunjukkan grafik peramalan
dengan metode regresi linier. Persamaan regresi yang didapatkan X = 4,6675-2,56Y.
“X” menunjukkan harga dan “Y” menunjukkan hasil penjualan makanan yang terjual.
Untuk memprediksi hasil penjualan dengan harga yang diinginkan maka dapat
menggunakan regresi tersebut.
Hasil
peramalan menggunakan metode rerata bergerak atau MA(Moving Average) menunjukkan pada tahun ke-4 nilai aktual datanya
250 dan penjualannya 750 unit. Sedangkan pada tahun ke-5 mempunyai nilai aktual
320 dan diperoleh peramalan penjualan sebesar 580 unit. Hal ini menunjukkan
perusahaan mengalami kenaikan penjualan. Pada tahun ke-6 nilai aktualnya 480
dan dan diperoleh peramalan penjualan 516,6 unit dibulatkan menjadi 516 unit.
Hal ini menunjukkan perusahaan mengalami kenaikan penjualan. Peramalan
penjualan pada tahun ke-7 sampai tahun ke-12 sebesar 350 unit.Nilai CFE(jumlah
komulatif kesalahan)nya sebesar -796,6667, nilai MAD(rata-rata
kesalahan mutlak) sebesar 265,5556, nilai MSE(total rata-rata kesalahan
terbesar) sebesar 106314,8, dan nilai
MAPE(nilai
kesalahan rata-rata dalam bentuk persen) sebesar 96,2963%.
Peramalan
dengan metode SES memberikan hasil peramalan pada tahun ke-2 nilai aktualnya
510 dan hasil ramalan penjualannya naik menjadi 680 unit. Pada tahun ke-3,
nilai aktualnya 980 dan hasil ramalan penjualannya 595 unit. Pada tahun ke-4
nilai aktualnya 250 dan hasil ramalan penjualannya 787,5 unit dibulatkan
menjadi 789 unit, pada tahun ke-5 nilai aktualnya 320 dan hasil ramalan
penjualannya sebesar 518,75 unit dibulatkan menjadi 518 unit, perusahaan
mengalami kenaikan penjualan sebesar 198 unit. Pada tahun ke-6 nilai aktualnya
480 dan hasil peramalannya menurun menjadi 419,375 unit. Pada tahun ke-7 sampai
12 hasil penjualan menunjukka nilai yang sama yaitu 449,6875 unit. Nilai
CFE(jumlah komulatif kesalahan)nya sebesar -460,625, nilai MAD(rata-rata
kesalahan mutlak)nya 270,375, nilai MSE(total
rata-rata kesalahan) sebesar 101841,6, dan nilai MAPE(kesalahan rata-rata)
sebesar 72,47173%.
Peramalan
dengan metode SEST memberikan hasil penjualan pada tahun ke-2 sebesar 708,05
unit dan nilai aktualnya 510, hal ini perusahaan mengalami kenaikan penjualan
sebesar 198,05 unit. Pada tahun ke-3 hasil peramalan penjualan 605,8676 unit
dan nilai aktualnya 980, hal ini menunjukkan terjadinya penurunan sebesar 374,1324.
Pada tahun ke-6 hasil penjualan 845,8962 unit dan nilai aktualnya 250, hal ini
menunjukkan perusahaan mengalami kenaikan penjualan pada tahun tersebut. Pada
tahun ke-7 hasil penjualan sebesar 369,5633 unit, tahun ke-8 sebesar 323,8205
unit, tahun 9 sebesar 278,0777 unit, tahun ke-10 sebesar 232,335 unit, tahun
ke-11 sebesar 186,5922 unit, tahun 12 sebesar 140,8494 unit. Nilai CFE-nya
-481,9518, MAD 297, 7985, MSE 117542,9 , MAPE 80,43526%.
Dari
metode peramalan MA,SES,SEST, memberikan hasil yang berbeda-beda, sebagai
contoh pada tahun ke-7 sampai 12, hasil peramalan dengan metode MA sebesar 350
unit, metode SES sebesar 449,6875 unit, metode SEST sebesar 350,6121unit. Pada
metode SEST menghasilkan peramalan penjualan pada tahun ke-7 sampai 12 menunjukkan
nilai semakin menurun, pada tahun ke-7 hasil penjualan sebesar 369,5633.
Sehingga dapat dapat disimpulkan metode peramalan menggunakan SEST lebih akurat
dan teliti dibandingkan metode lain yang digunakan.
BAB
IV. PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari
praktikum ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari metode yang digunakan
menghasilkan hasil peramalan penjualan yang berbeda. Pada metode peramalan
tahun ke-7 sampai 12, Namun pada metode MA dan SES menunjukkan nilai yang sama
pada tahun ke-7 sampai 12, hasil peramalan dengan metode MA sebesar 350 unit,
metode SES sebesar 449,6875 unit, metode SEST sebesar 350,6121 unit. Pada
metode SEST menghasilkan peramalan penjualan pada tahun ke-7 sampai 12
menunjukkan nilai berbeda dan semakin menurun, pada tahun ke-7 hasil penjualan
sebesar 369,5633 unit, tahun ke-8 sebesar 323,8205 unit, tahun ke-9 sebesar
278,0777, tahun ke-10 sebesar 232,335 unit,
tahun ke-11 sebesar 186,5922 unit, dan tahun ke-12 sebesar 140,8494
unit. Sehingga dapat dapat disimpulkan metode peramalan menggunakan SEST lebih
akurat dan teliti.
4.2
Saran
Data
yang dihasilkan kurang akurat, sehingga perlu dukungan aplikasi lain yang dapat
menambah keakuratan data.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad,
Lincolin. 1995. Peramalan Bisnis. Jakarta: Gralia Indonesia.
Djalal,
Nachrowi dan Hardius. 2004. Teknik
Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT.Gramedia
India Sarana Indonesia
El-Mefleh,
M.A. 2005. Forecast Combination Methods and Economic Applications, Journal of
Forecasting. http://aabss.org/journal2000/f10elmefleh2k.jmm.html.
Makridakis,
W., Mc Gee. 1999. Metode dan Aplikasi
Peramalan. Edisi kedua, Bina Rupa
Aksara, Jakarta.
Santoso,
Singgih. 2009. Business Forecasting.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Winkler,
Robert L. and Makridakis, S. 1983. Average Of Forecast: Some Empirical Result.
Journal of Management Science. Vol 29. No. 9.
LAMPIRAN
Regresi
Selajar
Regresi
Bergerak
Pemulusan
Eksponensial
Pemulusan dengan Pemfaktoran Kecenderungan